Share

Berdikari Pondasi Perkara (BDKR) Bakal bagi Dividen 30% Usai IPO

Zuhirna Wulan Dilla, Okezone · Rabu 08 Februari 2023 11:48 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 08 278 2761135 berdikari-pondasi-perkara-bdkr-bakal-bagi-dividen-30-usai-ipo-JiVyw0C3R9.JPG Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)

JAKARTA - PT Berdikari Pondasi Perkara Tbk (BDKR) berencana untuk membagikan dividen tahun ini 30%.

Dikutip Harian Neraca, hal itu seiring dengan pencapaian kontrak baru yang didapat Januari 2023 mencapai 28% dari target.

“Sampai dengan akhir Januari kemarin, kontrak yang didapat capai Rp190 miliar,”kata Direktur Berdikari Pondasi Perkasa, Tan Franciscus di Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023.

Saat ini pun perseroan tengah menggarap 8 kontrak besar dan termasuk pembangunan infrastruktur jembatan di Ibu Kota Negara (IKN) baru.

 BACA JUGA:Melantai di Bursa, Harga Saham Haloni Jane (HALO) Naik 10%

Untuk tahun ini, disampaikan Tan, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit pada 2023 seiring dengan prospek ekonomi makro Indonesia yang tetap positif. Disebutkan, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 15% mencapai Rp564,7 miliar dari tahun lalu sebesar Rp476 miliar.

“Proyeksi kondisi ekonomi makro tersebut membawa potensi proyek baru bagi kami sehingga memberi kesempatan bagi kami untuk berpartisipasi dan menaikkan pendapatan ke depan,” jelasnya,

Dari laporan keuangan per 30 Juli 2022, BDKR mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp274,59 miliar atau naik 23,81% pada periode yang sama tahun lalu. Pada 2021, BDKR membukukan pendapatan sebesar Rp 221,77 miliar. Akhir Juli 2022, BDKR mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan dari Rp132,67 miliar menjadi Rp163,87 miliar. Namun, laba kotor BDKR masih naik 24,26% menjadi Rp110,72 miliar.

Follow Berita Okezone di Google News

Setelah dikurangi berbagai beban, BDKR mampu membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp36,28 miliar per 30 Juli 2022. Angka ini meningkat47,22% dari Rp19,15 miliar.

Sementara itu, jumlah aset BDKR meningkat 30,14% dari Rp833,13 miliar di akhir tahun 2021 menjadi Rp1,08 triliun per 30 Juli 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas meningkat 65% dari Rp29,85 miliar pada 31 Desember 2021 menjadi Rp544,28 miliar pada 30 Juli 2022.

Adapun pada kas dan bank, akhir periode terjadi peningkatan 301,7% dari Rp3,89 miliar menjadi Rp16 miliar.

Franciscus menjelaskan kenaikan aset yang signifikan terjadi akibat belanja modal pada 2022 yang disiapkan BDKR untuk menyambut peluang tambahan proyek di 2023.

Oleh sebab itu, tahun ini perseroan memutuskan untuk menahan alokasi belanja modal dan fokus menggunakan dana IPO untuk belanja operasional.

Pemegang saham BDKR saat ini adalah Tan John Tanuwijaya 88,28%, Jauw Lie Ming 11,52%, dan Tan Franciscus 0,20%. Pemilik manfaat akhir perseroan adalah Tan John Tanuwijaya yang juga menjabat sebagai direktur utama.

Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya atau 100% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan antara lain gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli dan aki, pembelian suku cadang atau spare part, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, biaya operasional.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini