JAKARTA - Tantangan terbesar Indonesia pascapandemi Covid-19 adalah ketimpangan antara tenaga kerja dengan pengangguran. Peningkatan pengangguran pascapandemi perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
"Itu hanya bisa diciptakan kalau mampu menciptakan kebijakan yang berpihak. Ranahnya ada di eksekutif dan legislatif," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga: Pengusaha Wanita Maju, Indonesia Maju
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2022 sebanyak 143,72 juta orang naik 3,57 juta orang dibandingkan Agustus 2021. Sedangkan tingkat pengangguran terus meningkat akibat pandemi.
Baca Juga: Hary Tanoesoedibjo Apresiasi Sikap Presiden Jokowi yang Beri Perhatian Khusus ke Media
Data BPS Agustus 2019 menunjukkan jumlah pengangguran berada di angka 7,05 juta orang. Sedangkan pada periode yang sama 2020, jumlah pengangguran meningkat ke angka 9,77 juta.
Menurut Hary ketimpangan sangat besar antara jumlah angkatan kerja ditambah kompetensi kerja yang dibutuhkan industri. Dia beranggapan perlu perbaikan dalam mendorong capital investment.
"Jadi membangun Indonesia bukan hanya capital invesment dari investasi luar negeri saja tapi juga harus bisa menciptakan lapangan kerja," tandas dia.