JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) secara keseluruhan tahun 2022 mencatat surplus.
Hal itu didorong oleh kinerja ekspor yang semakin kuat sehingga menopang ketahanan sektor eksternal.
Surplus transaksi berjalan tahun 2022 naik signifikan mencapai USD13,2 miliar atau setara Rp200 triliun (1,0% dari PDB) dibandingkan dengan capaian surplus tahun 2021 sebesar USD3,5 miliar (0,3% dari PDB). (Kurs: Rp15.155/USD)
"Kinerja tersebut terutama didukung oleh peningkatan ekspor sejalan dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Senin (20/2/2023).
BACA JUGA:Bank Indonesia Diproyeksi Tahan Suku Bunga hingga Akhir 2023
Kinerja transaksi modal dan finansial membaik terutama ditopang oleh peningkatan investasi langsung. Transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan dari defisit USD5,5 miliar (1,6% dari PDB) pada triwulan III-2022 menjadi defisit USD0,4 miliar (0,1% dari PDB) pada triwulan IV-2022.
Erwin menyebut kinerja positif ini terutama ditopang oleh investasi langsung yang membukukan peningkatan surplus sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek perbaikan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga.