Share

Dharma Polimetal (DRMA) Raup Laba Rp394,16 Miliar, Meroket 30%

Cahya Puteri Abdi Rabbi, MNC Portal · Jum'at 03 Maret 2023 13:57 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 03 278 2774731 dharma-polimetal-drma-raup-laba-rp394-16-miliar-meroket-30-TMEH55FLFI.jfif Saham DRMA (Foto: Okezone)

JAKARTA - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan laba bersih sebesar Rp394,16 miliar. Angka itu naik 30,89% dari tahun 2021 yang sebesar Rp301,14 miliar.

Sejalan dengan laba, penjualan DRMA sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp3,90 triliun, tumbuh 34,05% dari tahun 2021 yang sebesar Rp2,91 triliun. Melansir laporan keuangan, penjualan domestik tercatat sebesar Rp3,90 triliun dan penjualan ekspor sebesar Rp170 juta.

Berdasarkan segmennya, penjualan segmen roda dua sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp2,14 triliun, penjualan segmen roda empat sebesar Rp1,14 triliun dan penjualan lainnya sebesar Rp618,70 miliar.

Sementara itu, beban pokok penjualan perseroan tercatat sebesar Rp3,29 triliun. Adapun, beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp44,84 miliar, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp190,29 miliar, serta beban operasi lainnya sebesar Rp6,63 miliar.

Per akhir Desember 2022, total nilai aset DRMA tercatat sebesar Rp2,68 triliun, naik 5,75% dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp2,53 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,28 triliun dan ekuitas sebesar Rp1,40 triliun.

Follow Berita Okezone di Google News

Di tahun 2023 ini, perseroan akan merampungkan pabrik untuk Dharma Precision Parts dan Dharma Controlcable Indonesia. Di mana, salah satu pabrik mulai dari pondasi, bangunan, mechanical electrical, panel surya, digitalisasi dan sebagainya yang akan membutuhkan dana Rp40 hingga Rp50 miliar.

Selain itu, perseroan juga akan memproduksi atau menggunakan survey mounted technology (SMT) untuk produk-produk yang diproduksi elektronik yang diproduksi oleh Dharma Precision Parts dan Dharma Controlcable Indonesia. Tahun ini perseroan juga berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp120 hingga Rp150 miliar.

Anggaran belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk pembangunan charging station, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan mengembangkan mesin penukaran baterai kendaraan atau battery swap, dan sebagainya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini