JAKARTA โ Pembangunan smelter atau hilirisasi tembaga harus menguntungkan ekonomi daerah. Saat ini Indonesia tengah membangun dua smelter tembaga baru berkapasitas total 1,9 juta ton yang berlokasi di Sumbawa dan Gresik, Jawa Timur.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan smelter tembaga di Gresik akan menjadi yang terbesar di dunia dengan nilai investasi mencapai USD3 Miliar. Di sana memiliki kapasitas konsentrat mencapai 1,7 juta ton. Jumlah tersebut di luar existing yang saat ini mencapai 800 ribu.
Dia memperkirakan konstruksi pembangunan smelter untuk tembaga Freeport di Gresik akan tampung tahun ini. Juru Bicara PSI Kokok Dirgantoro mengatakan, smelter milik PT Freeport Indonesia memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.
Produk yang dihasilkan adalah katoda tembaga yang mencapai 600 ribu ton. Smelter ini ditargetkan beroperasi di semester pertama 2024.
"Kami berharap pemerintah memberikan dukungan terhadap pembangunan smelter dan bisnis perusahaan tersebut," jelasnya, Jumat (10/3/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Dia meminta agar keberadaan smelter memberikan dampak ekonomi terutama bertambahnya lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Follow Berita Okezone di Google News
"Kami meminta keberadaan smelter ini nantinya tidak hanya mampu mendongkrak produksi industri bernilai tambah secara nasional, namun juga membawa manfaat ekonomi yang dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat dan wilayah seputar proyek sehingga pelibatan masyarakat dan pelaku usaha lokal dalam kegiatan operasional perlu menjadi perhatian bersama. Kami juga mendorong pemerintah daerah meningkatkan kapasitas SDM lokal sehingga kebutuhan tenaga kerja proyek smelter dapat dipenuhi oleh tenaga kerja dari wilayah sekitar proyek," jelasnya.
Pemerintah secara tegas menjadikan program hilirisasi sebagai salah satu program unggulan dan prioritas demi meningkatkan nilai tambah komoditas yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Selain program hilirisasi juga ditujukan untuk mengurangi ekspor bahan mentah dan membangun berbagai ekosistem industri logam, mineral, dan mendorong pengembangan lanjutan dari industri otomotif seperti kendaraan listrik.
โSemangat hilirisasi ini haruslah disambut semua pemangkukepentingan baik BUMN dan swasta. Dengan demikian, setelah diolah menjadi katoda, hasil tambang tembaga ini dapat dimanfaatkan di dalam negeri. Apalagi, kendaraan listrik dan baterainya, yang sedang dikembangkan pemerintah, memerlukan banyak tembaga,โ ujar Kokok.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.