Namun demikian, tingkat kehati-hatian perbankan masih perlu terus dikaji ulang di tengah kondisi global yang dipenuhi oleh ketidakpastian.
Sementara itu, penutupan SVB memicu sentimen negatif terhadap pasar saham dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang diperkirakan hanya bersifat sementara.
Eko memandang, penutupan SVB akan membuat The Fed mengurangi agresivitas dalam menaikkan suku bunga acuan sehingga tekanan terhadap rupiah bisa berkurang.
“Hanya saja kalau volatilitas IHSG berlangsung lebih lama sampai berbulan-bulan, rupiah jadi tetap tidak bisa menikmati agresivitas The Fed yang berkurang,” katanya.
(Feby Novalius)