Tahun ini, perseroan menargetkan lending tumbuh 15,9% dengan target pertumbuhan funding 17%. Wakil Direktur Utama Bank Oke, Hendra Lie seperti dikutip Kontan pernah bilang, saat ini yang menjadi target pasar pengumpulan kredit Bank Oke terfokus pada kredit individu dan juga korporasi. “Market funding kita fokus ke individu dan corporate, karena porsi ini paling besar di market,” ungkapnya.
Selain itu Hendra bilang bahwa perseroan juga menargetkan tingkat kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 44,42% di tahun 2023 ini. Sementara CAR Bank Oke, lanjut Hendra, di tahun 2022 sebesar 47,5%. Artinya di tahun ini perseroan tampak lebih ekspansif dalam menyalurkan kredit.
Perseroan sendiri menegaskan bahwa likuiditas saat ini sangat kuat. Ini ditambah dengan aksi rights issue yang dilakukan bank pada akhir tahun lalu. “Saat ini tingkat likuiditas Oke Bank sangat kuat. Tahun lalu kita juga ada rights issue,” kata Hendra Lie.
Tahun lalu, perseroan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(PMHMETD) atau right issue menerbitkan 2.937.807.163 lembar dengan harga pelaksanaan Rp170 per saham. Dari aksi korporasi ini, perseroan meraup dana sebesar Rp499,42 miliar. Sementara APRO Financial Co. Ltd.
Selaku pemegang 90,47% saham DNAR menjadi pembeli siaga yang membeli seluruh sisa saham ditawarkan dan tidak diambil bagian oleh Pemegang HMETD dalam PUT IV atau sebanyak 252.420.341 saham. Sehingga porsi kepemilikan APRO Financial pada DNAR meningkat menjadi 92,11%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)