Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Bulan Februari 2023 nilai ekspor Indonesia mencapai sekitar USD21,4 miliar, turun 4,15% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom). Penurunan nilai ekspor nasional juga sudah terjadi 6 (enam) bulan berturut-turut sejak September 2022.
Pada periode Januari-Februari 2022, nilai ekspor Indonesia ke AS masih mampu mencapai USD 4,96 miliar. Namun, pada Januari-Februari 2023 nilainya turun -22,15% menjadi USD 3,86 miliar. Dalam periode sama, nilai ekspor nonmigas ke Uni Eropa turun -11,54% dari USD3,28 miliar menjadi USD 2,90 miliar.
Melemahnya permintaan dari pasar ekspor menjadi alarm untuk pemerintah menguatkan pasar dalam negeri. Sehingga para pelaku UMKM masih bisa mendapatkan pasar di tengah lesunya perekonomian global.
"Semua negara meski sudah mausk dalam perdagangan bebas ada upaya setiap upaya melakukan restriksi, kepentingan kita melindungi pasar domestik," kata Teten.
"Bagaimana restriksi terhadap produk impor, agar tidak begitu desar masuk, ini yang akan kita bahas berikutnya, karena ini bukan hanya ke kementerian perdagangan, tapi ke kementerian keuangan, dan lainnya," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)