"Dua-duanya sebenarnya tidak bisa dipilih. Banyak situasi sebagai policy maker, sering kita dihadapkan pada pilihan yang dua-duanya tidak ingin kita pilih. Karena dua-duanya dianggap penting, sama seperti memilih antara ayah atau ibu," ucap Sri.
Sri mengatakan bahwa hal ini adalah kondisi policy maker yang paling sulit, yaitu ketika dihadapkan situasi dilema.
"Atau sering dalam bahasa ekonominya adalah trade-off pilihan yang tidak mengenakkan antara yang satu ada konsekuensi politik, sosial, atau ekonomi, dan yang satu lagi juga sama menyakitkannya secara sosial, politik, atau ekonomi," pungkas Sri.
(Zuhirna Wulan Dilla)