JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menilai pendayagunaan rumput laut bisa menjadi salah satu cara menuju transisi energi. Menurutnya, rumput laut dapat memainkan peran besar dalam adaptasi perubahan iklim dengan menyerap emisi karbon, meregenerasi ekosistem laut, dan sebagai bahan biofuel dan plastik biodegradable.
Luhut menerangkan, ketergantungan terhadap pemanfaatan energi fossil akan dikurangi secara bertahap dibarengi dengan peningkatan kemampuan nasional dalam menghasilkan energi bersih, energi alternatif yang ramah lingkungan, termasuk mendukung rencana pengembangan biofuel dan crude oil berbasis rumput laut ini.
"Dengan melakukan hilirisasi, nilai tambah di dalam negeri akan meningkat, sehingga pendapatan petani rumput laut akan meningkat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4/2023).
Rumput laut merupakan blue natural capital yang sangat strategis untuk dikembangkan karena termasuk sektor yang padat karya dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Di mana kondisi perairan tropis yang dimiliki Indonesia menjadi habitat yang cocok untuk budidaya rumput laut, termasuk pengolahan industrinya. Adapun Indonesia merupakan produsen kedua terbesar rumput laut di dunia dengan nilai produksi 9,3 Juta ton tahun 2022.