Tapi meskipun teknologi baru ini cukup menggelisahkan, dia juga mengatakan para pekerja tidak harus merasa ketakutan.
Scott Likens dari PwC, yang berspesialisasi dalam memahami masalah seputar kepercayaan dan teknologi juga ikut buka suara.
“Kemajuan teknologi telah menunjukkan kepada kita bahwa, ya, teknologi berpotensi untuk mengotomatisasi atau merampingkan proses kerja. Namun, dengan seperangkat keterampilan yang tepat, individu sering kali dapat berkembang seiring dengan kemajuan ini,” katanya.
Dia membenarkan bahwa pengenalan teknologi baru seringkali menakutkan bagi sebagian orang.
Namun, terlepas dari bagaimana orang merespons teknologi AI, jika manusia berpikir positif itu akan membantu pekerjaan.
Meskipun para pakar mengatakan kecemasan itu wajar, sampai tingkat tertentu, mungkin belum waktunya untuk menekan tombol panik.
Beberapa penelitian baru-baru ini menunjukkan ketakutan robot mengambil alih pekerjaan manusia mungkin berlebihan.
Penelitian November 2022 oleh profesor sosiologi Eric Dahlin di Universitas Brigham Young di Utah, AS, menunjukkan bahwa robot tidak menggantikan pekerja manusia dengan kecepatan yang diyakini kebanyakan orang.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa beberapa orang salah memahami seberapa cepat alat otomasi mengambil alih pekerjaan manusia.
Dari data Dahlin menunjukkan sekitar 14% pekerja mengatakan mereka telah mengalami pekerjaan mereka digantikan oleh robot. Namun, baik pekerja yang telah mengalami pergantian pekerjaan karena teknologi maupun mereka yang tidak, cenderung melebih-lebihkan kecepatan dan volume tren ini — perkiraan mereka jauh dari kenyataan.
“Secara keseluruhan, persepsi kita tentang robot yang mengambil alih sangat dibesar-besarkan. Mereka yang tidak kehilangan pekerjaan melebih-lebihkan sekitar dua kali lipat, dan mereka yang kehilangan pekerjaan melebih-lebihkan sekitar tiga kali lipat,” kata Dahlin saat mempresentasikan penelitiannya.
Menurut Dahlin beberapa teknologi baru mungkin akan diadopsi dan diimplementasikan tanpa mempertimbangkan dampaknya.
(Zuhirna Wulan Dilla)