JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan laba bersih sebesar Rp71,4 miliar atau terkoreksi di kuartal I 2023 dari sebelumnya yang sebesar Rp105,23 miliar pada periode yang sama 2022.
Dikutip Harian Neraca, pendapatan pun juga turun menjadi Rp517,8 miliar dari sebelumnya Rp556,07 miliar. Namun, kas dan setara kas perseroan naik 69,4% year-on-year (yoy) menjadi Rp856,9 miliar dari yang sebelumnya sebesar Rp505,74 miliar, sehingga diharapkan dapat menjadi modal perseroan untuk menggenjot kinerja di kuartal selanjutnya.
BACA JUGA:
“Kuartal I-2023 dapat dilewati dengan baik yang dibuktikan dari posisi keuangan perseroan yang masih kuat dan solid untuk terus berkembang dan menumbuhkan bisnis,” kata Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty dikutip Kamis (5/4/2023).
Dia melihat kinerja kuartal I-2023 ditunjang oleh pendapatan segmen B2B (Business to Business) serta kanal digital Prodia. Pendapatan dari rujukan eksternal untuk pemeriksaan preventif, seperti rujukan rumah sakit, asuransi, dan BPJS, juga naik tinggi sebesar 16% (yoy). Segmen B2C (Business to Customer) mengalami kontraksi, namun diperkirakan akan mereda pada kuartal berikutnya seiring dengan berakhirnya bulan Ramadhan.
BACA JUGA:
Menurutnya, momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis laboratorium, di mana biasanya pada momen tersebut banyak pelanggan yang menunda pemeriksaan. Di sisi lain, layanan Home Service Prodia bergerak positif dengan kontribusi sebesar hampir 11 persen dari pendapatan. Permintaan pelayanan melalui kanal digital Prodia naik 40% (yoy) sehingga berkontribusi 16,8% terhadap total pendapatan Perseroan.