3. Proses Pembuatan
Dalam proses pembuatannya, Kapal Pinisi ini merefleksikan nilai-nilai sosial dan budaya kehidupan, yakni kerja sama, kerja keras, keindahan, serta penghargaan terhadap lingkungan. Tak hanya itu, pembuatan kapal ini pun sangat memperhatikan ketelitian pada sisi teknik dan navigasinya.
4. Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia
Pada 7 Desember 2017, Kapal Pinisi ini ditetapkan dan diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural of Humanity).
5. Tampil di KTT ASEAN ke-42
Pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, sebanyak 10 Kapal Pinisi ditampilkan dan ditempatkan di Dermaga Waterfront Labuan Bajo, NTT. Salah satunya yakni Kapal Pinisi Ayana. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan pariwisata Labuan Bajo Indonesia kepada para tamu di KTT ASEAN 2023.
(Zuhirna Wulan Dilla)