Melansir laporan keuangan, pendapatan perseroan tumbuh 84,66% menjadi USD2,31 miliar atau Rp34,67 triliun, dari sebelumnya sebesar USD1,25 miliar. Secara rinci, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar USD2,26 miliar atau Rp34,03 triliun, dan pendapatan keuangan sebesar USD42,57 juta atau Rp638,37 miliar.
Berdasarkan segmennya, kontrak penjualan minyak dan gas bumi tercatat sebesar USD2,18 miliar atau Rp32,80 triliun, dan pendapatan kontrak konstruksi sebesar USD13,57 juta atau Rp203,57 miliar.
Lalu, pendapatan kontrak penjualan listrik sebesar USD34,57 juta atau Rp518,38 miliar, pendapatan kontrak operasi dan jasa pelayanan sebesar USD25,75 juta atau Rp386,17 miliar, serta pendapatan jasa lainnya sebesar USD8,04 juta atau Rp120,66 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)