"Karena selain harus tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, penyaluran ini menyangkut anggaran negara akan dilakukan audit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," katanya.
Pos Indonesia juga melakukan upaya-upaya perbaikan dari sisi aplikasi penyaluran Bansos tersebut baik dari awal saat dana diterima, sampai dana disalurkan ke penerima manfaat.
Selain itu BUMN logistik tersebut juga telah menerapkan teknologi dan digitalisasi dalam penyaluran bansos, khususnya dalam program Bansos Sembako dan PKH.
Saat KPM ingin mencairkan dana di Kantor Pos, mereka bisa menggunakan teknologi melalui QRIS Pospay untuk mencairkan dana bantuan yang mereka terima.
Bagi masyarakat yang sudah melek teknologi, tambah Haris,mereka sudah punya smartphone, bisa menggunakan aplikasi di mobile phone milik mereka untuk mengambil dananya.
Sedangkan bagi masyarakat yang hanya memiliki feature phone, mereka tetap bisa mencairkan dana tersebut melalui SMS.
Salah satu KPM Bansos Sembako Imas Priyati, warga Kelurahan Cipedes, Kota Bandung, Jawa Barat menyatakan telah mendapat bantuan sebesar Rp600 ribu.
Menurut dia, tidak sulit mencairkan bantuan sebab dengan kecanggihan teknologi yang diterapkan Pos Indonesia, proses pengambilan dana bantuan yang dilakukan sangatlah mudah.
Baca Juga: Bansos PKH dan BLT Sembako Tahap II Cair ke 3,4 Juta Keluarga
(Taufik Fajar)