Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inflasi Meroket, Kini Banyak Pengangguran di Inggris

Kharisma Rizkika Rahmawati , Jurnalis-Rabu, 12 Juli 2023 |09:51 WIB
Inflasi Meroket, Kini Banyak Pengangguran di Inggris
Inflasi (Foto: Freepik)
A
A
A

“Namun, karena inflasi yang tinggi, nilai riil pendapatan mingguan masih menurun, meski sekarang (penurunan itu) berada pada laju paling lambat sejak akhir 2021,” kata Darren Morgan, direktur statistic ekonomi di ONS.

Pada hari Senin (10/7/2023), Hunt berkukuh bahwa tidak akan ada pertumbuhan yang berkelanjutan tanpa menghilangkan inflasi yang menghalangi investasi dan mengikis kepercayaan konsumen.

Inflasi tahunan Inggris telah mereda dalam beberapa bulan terakhir, tetapi tetap mendekati angka sembilan persen.

Tingkat inflasi itu masih tertahan jauh di atas target dua persen yang ditetapkan Bank of England, memicu banyak kenaikan suku bunga dari bank sentral sejak akhir 2021.

“Inflasi Inggris telah berjalan jauh lebih panas dari yang diharapkan para pembuat kebijakan, dan tekanan harga akan sulit reda dalam waktu dekat, selama penghasilan terus tumbuh dalam kecepatan tinggi saat ini,” kata Matthew Ryan, kepala strategi pasar di Ebury.

ONS menambahkan bahwa gaji rutin rata-rata tidak termasuk bonus 7,3% lebih tinggi dalam tiga bulan menuju Mei dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara gubernur Bank of England Andrew Bailey dan Hunt mendesak pembatasan upah, ribuan pekerja sektor publik dan swasta terus melakukan pemogokan untuk mendorong kenaikan upah yang mengikuti kenaikan harga konsumen.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement