JAKARTA – Laba PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penurunan pada semester I 2023. Unilever membukukan laba bersih sebesar Rp2,75 triliun atau turun 19,55% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp3,42 triliun.
Kondisi ini mendorong laba bersih per saham dasar UNVR mengalami koreksi menjadi Rp72 per saham, dibandingkan Rp90 pada semester pertama tahun lalu.
EBITDA (Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) UNVR per Juni 2023 mencapai Rp4,10 triliun, melandai 18,20% yoy dibandingkan EBITDA Juni 2022 sebesar Rp5,01 triliun, demikian menurut laporan keuangan, Senin (24/7/2023).
Dari sisi topline, penjualan bersih UNVR mencapai Rp20,29 triliun selama enam bulan pertama 2023. Capaian ini turun 5,45% yoy dibandingkan Rp21,46 triliun pada paruh pertama tahun 2022.
Segmen penjualan produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh (home and personal care) mendominasi pendapatan, yakni mencapai Rp13,25 triliun, sedangkan Rp7,04 triliun adalah produk makanan-minuman (foods and refreshment). Keduanya kompak merosot secara tahunan.