JAKARTA – Emiten perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba bersih sebesar Rp360,01 miliar di semester I 2023. Angka itu turun 22,9% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp467,03 miliar.
Penurunan laba bersih utamanya disebabkan oleh meningkatnya biaya pupuk dan kenaikan volume pembelian buah tandan buah segar (TBS) dari pihak eksternal untuk meningkatkan pendapatan perseroan.
Di samping itu, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp1,04 triliun, mengalami penurunan 13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan margin EBITDA sebesar 24%, menurun dari 31,4% pada semester pertama tahun lalu.
Presiden Direktur DSNG, Andrianto Oetomo mengungkapkan bahwa pada periode ini, produktivitas perkebunan dan volume penjualan mengalami kenaikan, walaupun harga CPO cenderung lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun, produksi Tandan Buah Segar (TBS) perseroan naik 14%.
“Sedangkan volume penjualan CPO naik signifikan sekitar 41% seiring pembelian TBS eksternal yang lebih banyak,” kata Andrianto dalam keterangan resminya, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, pendapatan DSNG tercatat sebesar Rp4,35 triliun, naik 15,1% dari periode yang sama sebelumnya yang sebesar Rp3,78 triliun. Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan di tengah tren pelemahan harga crude palm oil (CPO).
“Segmen kelapa sawit masih menjadi kontributor utama pendapatan perseroan, menyumbang 88% dari total pendapatan yaitu sebesar Rp3,9 triliun,” ujar Adrianto.