Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menko Airlangga Prediksi Ekonomi Digital ASEAN Naik 2 Kali Lipat pada 2023

Atikah Umiyani , Jurnalis-Kamis, 24 Agustus 2023 |13:32 WIB
Menko Airlangga Prediksi Ekonomi Digital ASEAN Naik 2 Kali Lipat pada 2023
Menko Airlangga Hartarto prediksi ekonomi digital ASEAN naik dua kali lipat pada 2023. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi digital ASEAN mampu tumbuh menjadi USD2 triliun atau setara Rp30.497 triliun pada 2030.

Hal itu karena adanya Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang awalnya hanya ditargetkan sebesar USD1 triliun.

 BACA JUGA:

"Ekonomi ASEAN saat digitalisasi di tahun depan sekitar USD300 miliar, dan akan menjadi USD1 triliun di tahun 2030. Dengan adanya Digital Economy Framework Agreement ini diharapkan angkanya menjadi double, menjadi USD2 triliun di tahun 2030," ujarnya dalam Symposium on Digital Economy and Sustainibility di Shangri La Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Airlangga menyebutkan, dampak pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga cukup tinggi.

 BACA JUGA:

Sebab ekonomi digital Indonesia penyumbang ketiga terbesar di ASEAN dengan kontribusi 40%.

Oleh karena itu, dengan Digital Economy Framework Agreement pada 2030 mendatang, partumbuhan ekonomi digital Indonesia bisa merangkak naik menjadi USD300 miliar hingga USD400 miliar.

"Mengingat hal ini, baik ASEAN maupun Indonesia yakin dapat memposisikan ekonomi digital sebagai mesin pertumbuhan berikutnya dan sumber daya saing baru," imbuhnya.

 BACA JUGA:

Airlangga menuturkan, pemerintah juga telah melakukan banyak upaya untuk mempercepat ekonomi digital, termasuk pengembangan infrastruktur.

Selain itu, meningkatkan keterampilan digital dan literasi untuk membina kewirausahaan, mengembangkan kemitraan publik-swasta serta meluncurkan kawasan ekonomi khusus untuk infrastruktur digital.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, fokus pemerintah di sektor ekonomi digital ini juga mengingat Indonesia memiliki jumlah startup terbesar ketiga di Asia sekitar 2.500 startup, sementara total startup yang dimiliki ASEAN sebanyak 4.500 startup.

"Leadership Indonesia di sektor kesehatan misalnya, startup-nya bisa punya customer 35 juta, kemudian di industri perikanan, agrotech, ekspor ikan tuna dan fintech, ini menjadi andalan Indonesia di digitalisasi," tutupnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement