JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi 5% tidak cukup untuk menjadikan RI negara maju. Dia mengatakan bahwa Indonesia ke depan harus melakukan transformasi ekonomi.
"Kita memiliki momentum bonus demografi, dan momentum ini harus dijaga dengan bonus demografi yang produktif. Harapannya, bisa berproduksi dengan output yang lebih tinggi," ujar Airlangga dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Dalam Economic Outlook baru-baru ini, sambung dia, IMF menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5% di 2023 maupun di 2024.
Melihat momentum ini, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. Di tahun 2030, harapannya Indonesia mencapai posisi negara berpenghasilan menengah atau lepas dari middle income-trap.
"Indonesia merencanakan pertumbuhan PDB pendapatan per kapita di atas USD10 ribu di atas tahun 2030. Kita prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa dimaintain di 5-5,5%, maka pertumbuhan pendapatan per kapita di tahun 2024 bisa mencapai USD5.500, hari ini USD4.700, lalu kita akan mencapai USD10 ribu," papar Airlangga.
Bahkan, dia menyebut bahwa dalam kesempatan itu, dia sempat mensurvei ruangan penyelenggaraan Summit ini. Dan dari hasil survei Airlangga, pendapatan per kapita di ruangan ini semuanya di atas USD10 ribu.