RIAU - Wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) Rokan, di Pekanbaru, Riau menolak menua pada usia produksi yang hampir 100 tahun. Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai pengelola lapangan migas tertua ini pun berupaya menjaga produksi agar berkelanjutan dengan menerapkan teknologi-teknologi digital.
PHR melakukan inovasi melalui Digital & Innovation Center (DICE). Dari sini muncul teknologi canggih buatan anak bangsa yang bisa diterapkan pada kegiatan hulu migas di Rokan, Pekanbaru, Riau.
Manager Information Management and Data Analytics IT PHR, Ananta Bodhitama mengatakan, pengoperasian Blok Rokan menerapkan teknologi Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) untuk mengurangi penurunan produksi yang menua tersebut.
Penggunaan teknologi VR digunakan untuk peningkatan performa dan keselamatan kerja. Di mana dalam pengembangan Blok Rokan, akan ada 500-600 sumur baru yang nantinya melibatkan ribuan tenaga kerja.
"Kurang lebih ada 20 ribu pekerja baru di WK Rokan. Sehingga dibutuhkan high risk, high tech, high cost dalam kurun waktu dari 24 bulan. Oleh karena itu, adopsi teknologi VR ini menghadirkan pengalaman dan upskilling baru," ujarnya di DICE PHR, Pekanbaru, Riau.
Penerapan VR membuat pelaksanaan pelatihan dengan skenario yang kompleks dan risiko tinggi di Blok Rokan bisa dilaksanakan lebih aman, user-friendly dan cepat.
"Kita coba modelkan semua kegiatan pengoperasian dalam VR. Ini kita pioner dalam hal ini yah, di tempat lain belum banyak. Jadi ini pertama VR di industri upstream," ujarnya.
Kehadiran VR juga membuat target keselamatan 25 juta jam kerja tanpa insiden dapat tercapai. Di samping itu, membuat efisien biaya pelatihan karena pekerja tidak perlu langsung ke lapangan dan bisa dilakukan kapan saja.