Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hutama Karya Garap 2 Kontrak Baru Proyek IKN Nusantara

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Jum'at, 17 November 2023 |14:40 WIB
Hutama Karya Garap 2 Kontrak Baru Proyek IKN Nusantara
Hutama karya garap proyek IKN (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) menggarap dua kontrak baru proyek pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim). Kontrak baru itu menambah portofolio perusahaan di IKN sehingga menjadi enam proyek saat ini.

Perolehan dua kontrak terkait pembangunan konstruksi Sarana Prasarana Pemerintahan IB dan Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN).

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo menjelaskan, dua kontrak proyek ini berasal dari segmen Gedung dan Sanitasi.

“Untuk pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB ini merupakan pembangunan terintegrasi yang akan menunjang Kawasan Istana Kepresidenan, sementara proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN ini singkatnya berfungsi untuk mengalirkan limbah ke tempat pemrosesan dengan efisien,” ujar Tjahjo, Jumat (17/11/2023).

Kedua proyek dilakukan dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO). Untuk proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB Hutama Karya menggandeng PT Adhi Karya Tbk, dan Penta. Nilai investasi proyek ini pun mencapai Rp 711,3 miliar.

Sedangkan proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN Nusantara, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA. Adapun nilai investasi mencapai Rp 435,4 miliar.

Tjahjo menjelaskan luasan proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB mencapai 11,04 hektare (H). Nantinya akan dibangun beragam fasilitas meliputi Paviliun Presiden, Gazebo, Gedung Masjid Kepresidenan beserta kawasannya yang ditargetkan rampung pada akhir 2024 mendatang.

Lingkup pekerjaan pada proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN meliputi pembangunan jaringan perpipaan air limbah domestik mulai dari Inspection Chamber (IC) persil sampai pada inlet pit di bangunan IPAL, dengan metode galian terbuka.

Lalu, jacking maupun Horizontal Directional Drilling (HDD) atau sistem pemasangan pipa tanpa galian tanah. Sementara itu, proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2025.

Melalui perolehan kontrak kedua proyek ini, lanjut Tjahjo, pihaknya optimis menyelesaikan proyek sesuai dengan target yang ditentukan, hal ini didukung dengan penggunaan digital construction.

“Melalui transformasi digital yang dilakukan perusahaan utamanya dalam proses konstruksi, maka kami optimis proyek yang digarap rampung tepat waktu dengan mutu yang baik,” bebernya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement