JAKARTA - Jembatan Sei Alalak melintang di atas Sungai Alalak, berlokasi di Berangas Timur, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Jembatan ini diresmikan pada 21 Oktober 2021 oleh Presiden Jokowi yang berisi 4 lajur dan dua arah.
BACA JUGA:
Jembatan Sei Alalak juga merupakan jalur utama akses yang menghubungkan antara Kota Banjarmasin menuju ke berbagai wilayah yang ada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Jembatan Sei Alalak menghabiskan waktu pembangunan kurang lebih selama 3 tahun mulai dari 2018 hingga 4 September 2021.
BACA JUGA:
Dikutip dari akun Instagram resmi milik Kementerian PUPR @kemenpupr pada Minggu (17/12/2023) bahwa nama Jembatan Sei Alalak sebenarnya berasal dari sungai yang terletak di berangas Timur.
Jembatan Sei Alalak menjadi salah satu jembatan Cable Stayed melengkung pertama di Indonesia dengan panjang sekitar 850 meter dan lebar 20 meter.
Jembatan ini di bangun dengan tujuan untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia kurang lebih 30 tahun dan sudah tidak layak untuk menunjang mobilitas kegiatan masyarakat.
BACA JUGA:
Proses pembangunan jembatan ini menghabiskan biaya sebesar Rp278,4 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Namun hal ini dikoreksi oleh walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang mengatakan bahwa biaya tersebut belum termasuk ke dalam biaya pembebasan lahan yang mencapai Rp40 miliar, sehingga total keseluruhan biaya pembangunan Jembatan Sei Alalak menghabiskan dana sebesar Rp318 miliar.
Sebagai informasi, Jembatan Sei Alalak memiliki pondasi yang didirikan di atas lahan rawa yang memiliki kedalaman pondasi sekitar 75 meter dengan diameter panjangnya sebesar 1,8 meter.
Jembatan ini diklaim mampu tahan gempa dan diperkirakan juga mampu bertahan sampai dengan 100 tahun.
Lalu jembatan ini dibangun oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan didesain oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pada 30 sampai dengan 31 Agustus 2021, jembatan ini melakukan proses uji coba beban pada yang dilakukan dengan melibatkan sebanyak 32 truk dan masing-masing truk memiliki beban seberat 24 ton.
(Zuhirna Wulan Dilla)