JAKARTA - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sebaran investor pasar modal di luar Jawa terus meningkat hingga tutup 2023. Kendati masih kalah dari sisi jumlah, tetapi pertumbuhannya kompak tersebar di penjuru daerah.
Total investor pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp12,1 juta sepanjang 2023, dengan persentase investor domestik mencapai 99,69%. Dari jumlah tersebut, total 67,68% berasal dari Pulau Jawa. Namun, porsinya berkurang 1,37% dari akhir 2022.
“Bursa terus berusaha menyebarkan kegiatan (sosialisasi) di luar, walaupun sudah berubah secara proporsi, tetapi pulau Jawa masih tetap menguasai,” kata Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Samsul Hidayat, Selasa (2/12/2023).
Pertumbuhan investor terjadi di Sumatra yang mencapai 16,98%, dari akhir 2022 sebesar 16,81%. Sementara porsi investor di Kalimantan juga naik mencapai 5,55%, dari sebelumnya 5,47%.
Geliat investasi di Pulau Sulawesi juga meningkat, dari sisi porsi investor menjadi 5,00%. Adapun Bali, NTB, dan NTT juga bertambah di angka 3,62%, demikian juga sebaran investor di wilayah Maluku dan Papua yang mencapai 1,18%, dari sebelumnya 1,02%.
Sebaran Aset
Pertumbuhan investor di luar Jawa patut diapresiasi, lantaran ikut mendorong sebaran aset di berbagai penjuru daerah hingga akhir 2023, dibandingkan tahun 2022.
Nilai aset investor di Pulau Jawa masih mendominasi senilai Rp4.596,39 triliun per 27 September 2023, meningkat besar dari akhir 2022 yang mencapai Rp3.866,56 triliun.