Perluasan SPAM sebanyak 20.638 Sambungan Rumah (SR).
Pamsimas di 1.183 desa.
Sistem pengelolaan air limbah domestik dengan layanan 11.370 Kartu Keluarga (KK).
Sistem pengelolaan persampahan dengan layanan 231.012 KK.
Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 1.546 lokasi.
Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di 173 lokasi, sanitasi di 1.279 lembaga pendidikan keagamaan.
Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan kegiatan strategis lainnya seluas 352 hektar.
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 738 kecamatan.
Pengembangan penyelenggaraan bangunan gedung seluas 27.720 m2.
Pengembangan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di 5 kawasan.
Pembangunan bangunan gedung dan penataan kawasan IKN sebanyak 13 unit.
Rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana sekolah/madrasah sebanyak 328 unit.
Pembangunan dan rehabilitasi Perguruan Tinggi Negara/Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTN/PTKIN) sebanyak 17 unit.
Rehabilitasi dan renovasi 25 pasar.
Pembangunan sarana prasarana olahraga sebanyak 25 unit.
Renovasi 21 stadion.
Selanjutnya pada bidang perumahan sebesar Rp9,25 triliun yang terdiri:
Pembangunan rumah susun (lanjutan pembangunan rusun ASN dan Hankam di IKN 2.585 unit.
Rusun MYC 2023-2024 2.316 unit.
Pembangunan rusun baru direktif 578 unit.
Pembangunan rumah khusus (rusus terdampak bencana 553 unit, lanjutan pembangunan huntap di Sulawesi Tengah, dan pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN 36 unit).
Pembangunan PSU 26.686 unit untuk perumahan bagi MBR dan dukungan Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE) melalui program Padat Karya skema Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 45.872 unit.
Sedangkan dukungan manajemen di Setjen, Itjen, Ditjen Bina Konstruksi, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PU & Perumahan, BPSDM, dan BPIW sebesar Rp1,99 triliun yang terdiri atas perencanaan, pembinaan konstruksi, pengawasan, pembiayaan infrastruktur, penguatan SDM, dan layanan manajemen.
"Program Padat Karya dilanjutkan yang ditargetkan akan menyerap 264 ribu tenaga kerja dengan anggaran Rp6,67 triliun, termasuk dukungan untuk kemiskinan ekstrem. Sedangkan dukungan infrastruktur IKN tahun 2024 sebesar Rp35,37 triliun," jelas Basuki lagi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)