Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ramalan Jayabaya soal Ekonomi Indonesia 2024, Tanda-tandanya Kian Nyata?

Asla Lupanda , Jurnalis-Selasa, 23 Januari 2024 |14:53 WIB
Ramalan Jayabaya soal Ekonomi Indonesia 2024, Tanda-tandanya Kian Nyata?
Ramalan Jayabaya soal Ekonomi Indonesia 2024 (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Ramalan Jayabaya soal ekonomi Indonesia 2024 menarik untuk diketahui. Ramalan Jayabaya juga membahas ekonomi Indonesia pada 2024.

Ramalan Jayabaya merupakan sebuah tulisan-tulisan kuno yang dibuat oleh Prabu Jayabaya seorang Raja Kediri tahun 1135-1159.

Terdapat sejumlah versi terkait penafsiran ramalan ini yaitu dari Kitab Musarar dan Sabdo Palon.

Salah satunya adalah memprediksi akan ada beberapa kejadian yang akan dihadapi Indonesia. Berikut ini Ramalan Jayabaya soal ekonomi Indonesia 2024:

Ekonomi Indonesia Melambat

Ramalan Jayabaya memprediksi ekonomi Indonesia pada 2024 akan melambat. Selain itu harga bahan pokok akan terus mengalami kenaikan serta ada kenaikan bahan bakar minyak dan pajak.

Ini membuat ekonomi Indonesia mengalami pelambatan serta juga kondisi petani yang semakin merugi.

Ramalan Jayabaya soal ekonomi Indonesia ini jika melihat tanda-tandanya mempunyai kemiripan dengan kondisi saat ini yang terjadi di Indonesia. Seperti kenaikan beberapa harga pangan seperti beras.

Untuk itu pemerintah melakukan operasi pasar hingga rencana impor beras untuk menurunkan harga besar.

Kemudian harga BBM, saat ini harga BBM memang terkendali karena bergerak mengikuti harga pasar khususnya BBM non subsidi. Terkadang harga BBM naik atau turun setiap bulannya.

Kenaikan pajak saat ini yang menjadi pembahasan adalah pajak hiburan yang membuat pelaku usaha hiburan teriak bahkan ada yang ingin meninggalkan Indonesia. Ada kebijakan kenaikan pajak hiburan menjadi 40%-75% meski pemerintah akan memberikan insentif.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam APBN 2024 ditarget mencapai 5,2%.

Asumsi dasar ekonomi makro di tahun 2024 yaitu:

- Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%;

- Inflasi sebesar 2,8%;

- Nilai tukar rupiah sebesar Rp15.000/US$;

- Suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%;

- ICP disepakati sebesar USD82/Barel; dan

- Lifting minyak disepakati sebesar 635 ribu barel per hari dan lifting gas sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari

Pendapatan Negara dalam APBN tahun 2024 direncanakan sebesar Rp2.802,3 triliun, yang bersumber terutama dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp2.309,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp492,0 triliun. Strategi optimalisasi pendapatan negara dilakukan dengan tetap menjaga keberlanjutan dunia usaha dan daya beli masyarakat.

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa pada 2024 ekonomi global penuh ketidakpastian. Jokowi mengingatkan kepada semua menteri kabinet dan kepala lembaganya untuk tetap waspada dalam menghadapi dinamika geopolitik global.

"Memasuki tahun akhir 2024 saya ingin sekali lagi mengingatkan bahwa kita harus waspada, harus tetap masih waspada terhadap dinamika geopolitik global, ekonomi global yang penuh dengan ketidakpastian," kata Jokowi dalam pengantarnya, Selasa (9/1/2024).

Jokowi juga meminta para menterinya untuk menjaga kondisi dalam negeri khususnya menjelang pemilu serentak pada bulan Februari. Serta, menyiapkan rencana untuk menyambut Ramadhan dan Idul Fitri.

Jokowi juga mengingatkan perlunya waspada terhadap perubahan iklim yang kemungkinan bisa mengganggu musim tanam dan panen raya yang telah di rencanakan.

"Sehingga itung-itungan mengenai kondisi aman cadangan strategis pangan kita betul-betul harus di kalkulasi dengan baik. Karena betul-betul perubahan iklim ini harus kita hitung," kata Jokowi.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement