Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Proyeksi IHSG 2024 dalam Skenario Pemilu Satu atau Dua Putaran

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Rabu, 14 Februari 2024 |12:07 WIB
Proyeksi IHSG 2024 dalam Skenario Pemilu Satu atau Dua Putaran
Proyeksi IHSG dengan Skenario Pemilu Satu Putaran atau Dua. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

Untuk sepanjang tahun 2024, diperkirakan kontribusi saldo eksternal negatif terhadap PDB, karena prospek neraca perdagangan tampak lebih suram tahun ini. Ekonomi global yang lemah juga dapat membuat pengiriman ekspor tetap lesu.

Selain itu risiko terhadap ekonomi tetap ada karena inflasi pangan meningkat pada Januari sementara rupiah yang volatil mungkin membuat Bank Indonesia berhati-hati untuk melakukan pemotongan suku bunga di semester pertama tahun 2024, dengan probabilitas pemangkasan suku bunga lebih tinggi pada semester dua 2024.

“Secara overall kami perkirakan pertumbuhan PDB sebesar 4.9% di tahun 2024, ditopang pertumbuhan permintaan domestik sebesar 5%, namun akan tergerus kontribusi negatif dari faktor external balance yang membuat pertumbuhan PDB secara overall sedikit lebih rendah,” tutur Ishfan.

Pasar saham, lanjut dia, mungkin akan merespons pelemahan PDB hanya dalam jangka pendek, karena pergerakan IHSG akan lebih berpengaruh pada sentimen pemilu, di mana jika akan berlangsung dua putaran maka ketidakpastian akan membuat dana asing keluar dari pasar saham.

Dia menyebut hal tersebut pernah terjadi pada tahun 2004, dalam kurun waktu antara dua bulan setelah hasil pemilu putaran pertama ditetapkan, IHSG tercatat turun hingga 18%. Namun, keadaan berbalik sejak pemilu putaran kedua dilaksanakan pada 20 September 2004, dimana IHSG berhasil mencatatkan rally sebesar 22%.

“Jika skenario dua putaran terjadi lagi pada pemilu 2024, maka kami perkirakan tekanan jual akan terjadi di pasar saham dan membuat IHSG turun hingga dibawah level 7.000,” imbuh Ishfan.

Namun, kondisi tersebut hanya akan berlangsung hingga bulan Mei, di mana pasar saham akan berbalik arah menjelang dilaksanakannya pemilu putaran kedua pada 26 Juni 2024 mendatang. Hal ini akan sangat didukung jika elektabilitas salah satu capres unggul jauh, sehingga indikasi pemenang pemilu sudah dapat tergambarkan.

“Jika ini terjadi dan pemenang pemilu sesuai ekspektasi pasar maka IHSG akan mampu tutup tahun di level 7.800,” pungkas Ishfan.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement