 
                Melansir data yang dikutip Okezone, pencarian yang dipimpin Australia ini menghabiskan waktu hampir tiga tahun dan menghabiskan dana sebesar USD200 juta (Rp3 triliun) untuk menjelajahi 120.000 kilometer persegi salah satu lautan terbesar di dunia, sebelum pencarian tersebut diumumkan berakhir pada Januari 2017, dan tidak ada puing-puing signifikan yang pernah ditemukan.
Pada Januari 2018, Ocean Infinity mengambil alih operasi tersebut berdasarkan perjanjian tanpa penanganan, maka tanpa biaya dan menyisir area seluas 112.000 km persegi, yang juga tidak menghasilkan apa pun pada saat kontraknya berakhir pada Mei.
Sebelumnya, pada pemberitaan 2014, peneliti senior studi maritim di Royal United Services Institute (Rusi) Peter Roberts menyatakan biaya pencarian MH370 tidaklah murah. Biaya sejauh ini mencapai antara USD33-USD42 juta
Biaya tersebut termasuk biaya bahan bakar, suku cadang, dan transportasi pasokan serta relokasi staf.
Sebagian besar biaya itu ditanggung oleh negara-negara yang mengerahkan bantuan.
Australia misalnya mengerahkan kapal angkatan laut, HMAS Success dua minggu lalu.
Kapal itu memerplukan biaya AUD550.000 per hari untuk dioperasikan, kata Departemen Pertahanan, jadi sejauh ini telah menelan biaya USD7,7 juta.
Dan itu baru satu kapal. Sementara kapal lain, HMAS Toowoomba, yang juga dikerahkan memerlukan biaya AUD380.000 per hari.
(Dani Jumadil Akhir)