JAKARTA – Indonesia memiliki gudang baru curah urea berkapasitas 20.000 ton yang berlokasi di Kawasan PT Petrokimia Gresik. Gudang milik Pupuk Indonesia Grup ini menjadi infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi mengatakan pembangunan gudang curah urea ini merupakan langkah strategis dan progresif perseroan. Melalui anak perusahaannya yaitu Petrokimia Gresik, perseroan meningkatkan kapasitas penyimpanan produk dan efisiensi biaya operasional.
“Fasilitas gudang ini merupakan bagian yang sangat penting dalam mengatur supply chain Perusahaan, sehingga saya menganggap gudang ini nanti akan membantu Pupuk Indonesia Grup dalam mendukung ketahanan pangan nasional, serta membantu Petrokimia Gresik berkembang kedepan lagi,” ungkap Rahmad, Sabtu (13/7/2024).
Kehadiran gudang curah urea ini menambah kapasitas gudang Pupuk Indonesia yang saat ini sebesar 2,84 juta ton, serta memperkuat kemampuan fasilitas rantai pasok Pupuk Indonesia Grup yang tercatat memiliki 129 rute kapal laut, 1.160 rute distribusi darat, dan 3 rute jalur kereta api.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa gudang curah ini merupakan langkah strategis Petrokimia Gresik yang bertekad menjadi pemain dominan pada skala global dalam bidang Solusi agro dan bahan kimia industri yang terintegrasi. Kehadiran gudang curah urea ini diharapkan memberikan kontribusi terbaik di industri pupuk dan bahan kimia, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di level dunia.
Selain itu, Rahmad menyambut baik langkah-langkah strategis Petrokimia Gresik dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Antara lain dengan menyiapkan Pabrik Phonska V dan Pabrik Soda Ash. Sebagai pemegang paten proses NPK, Petrokimia Gresik berhasil mencatat penghematan lebih dari Rp 50 miliar atas proyek pengembangan Phonska V yang menggunakan skema swakelola dari total nilai proyek Rp507 miliar.