JAKARTA - Presiden Terpilih Prabowo Subianto berjanji akan menghilangkan kemiskinan di Indonesia melalui beberapa program dan janji kampanye yang telah disusun.
"Saya telah menerima dari rakyat Indonesia dengan tujuan untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," ujar Prabowo saat menghadiri acara Repnas (Relawan Pengusaha Muda Nasional) National Conference and Awarding secara virtual di Jakarta, Senin (14/10/2024).
Lewat video tersebut, Prabowo juga menjelaskan salah satu upaya untuk menghapuskan kemiskinan dari Indonesia dengan cara menegakkan hukum yang adil, memberantas korupsi hingga mengamankan kekayaan alam untuk dimanfaatkan untuk keuntungan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
"Saya sudah menerima mandat dan bertekad menegakan keadilan, menegakan hukum. Menghilangkan korupsi dari bumi Indonesia, untuk menjaga dan mengamankan kekayaan seluruh rakyat indonesia untuk bisa dinikmati indonesia dan tidak segelintir dari orang-orang indonesia," kata Prabowo.
Prabowo menyebutkan upaya agar kekayaan alam Indonesia dapat mendatangkan keuntungan bagi masyarakat Indonesia adalah dengan melakukan hilirisasi. Program hilirisasi tidak lagi menjual bahan mentah, tapi harus lewat proses produksi dari dalam negeri agar bernilai tambah.
Menurutnya, lewat cara-cara demikian mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja, serta harga jual produk yang jauh lebih tinggi ketimbang hanya menjual barang mentah, sehingga masyarakat yang paling tidak berada di sekitar lokasi tambang, punya peluang baru untuk mendapatkan pekerjaan lewat program hilirisasi ini.
"Bersama kita akan melaksanakan hilirisasi, yaitu kekayaan Indonesia harus diolah di Indonesia, kekayaan kita harus kita urus sebaik baiknya," pungkasnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pendapatan Indonesia lewat kebijakan hilirisasi bisa tembus USD70 miliar atau setara Rp1.221 triliun pada tahun 2028.
"Tahun 2028 saya kira (ekspor nikel) bisa dekat USD75 miliar, karena kita sudah produksi kobalt, prekursor, katoda, sel baterai dan lain sebagainya," ujar Luhut dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI (5/6).