Dihubungi secara terpisah, Sekretaris PHRI Bali Perry Markus menambahkan ceruk pasar perhotelan sendiri sekitar 40% dari instansi pemerintah daerah atau pusat. Terutama untuk hotel-hotel yang sekaligus memiliki fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
Karena menurutnya, acara - acara yang menggunakan ballroom biasanya para tamu sekaligus menyewa kamar hotel selama acara berlangsung. Acara tersebut yang biasanya banyak datang dari Pemerintah.
"Kalau hotel itu sekitar 40% dari Pemerintah, terutama kalau di daerah atau di luar Bali lah paling tidak. Kalau Bali sendiri sepertinya masih bisa terbantu oleh aktivitas wisata," kata Perry.
Perry menambahkan, saat ini pengusaha di sektor perhotelan tengah menyusun strategi ulang untuk menyikapi adanya pemotongan anggaran di Pemerintah Pusat maupun Daerah. Harapannya, pemangkasan anggaran ini tidak sampai membuat pendapatan hotel menurun hingga berdampak lebih jauh pada PHK.
"Kita saat ini sedang mencari strategi baru, kita masih berharap untuk menampung kegiatan - kegiatan pernikahan, acara dari perusahaan swasta, dan lainnya. Kita berharap efisiensi tidak merembet pada masalah ketenagakerjaan," pungkas Perry.
(Taufik Fajar)