Fakhrul menambahkan, pengelola Danantara juga harus memiliki integritas yang sangat baik dan terbebas dari masalah-masalah manajemen korporasi Indonesia di masa selalu seperti kasus Jiwasraya, BUMN karya dan lain sebagainya.
"Dalam pemilihan profesional sebaiknya juga ada kombinasi tim dengan latar belakang keuangan/investasi dan expert dalam industri masing-masing (industrialis)," katanya.
Di sisi lain, menurut Fakhrul orang-orang profesional di tubuh Danantara dari bidang keuangan dan investasi bisa mencari sumber investasi baru dan memilih investasi yang terbaik untuk menghasilkan imbal hasil yang terukur. Sementara, profesional dengan latar belakang industrialis bisa berkontribusi memajukan BUMN dari sisi tata kelola, pengembangan usaha, operational excellence, efisiensi, dan berbagai aspek pengelolaan korporasi lainnya agar BUMN dapat bersaing secara global.
"Dalam prakteknya, keseimbangan pencapaian target investasi, yakni IRR (Internal Rate of Return) dan pencapaian tujuan pengembangan industri dalam negeri harus dilakukan secara berimbang, supaya tujuan nasional danantara bisa tercapai dengan baik," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)