Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

30 Perusahaan Antre IPO, Ada yang Punya Aset Rp250 Miliar

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Minggu, 04 Mei 2025 |15:46 WIB
30 Perusahaan Antre IPO, Ada yang Punya Aset Rp250 Miliar
30 Perusahaan Antre IPO, Ada yang Punya Aset Rp250 Miliar (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA — Sebanyak 30 perusahaan antre untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini mencerminkan minat korporasi untuk ‘Go Public’ di BEI mengalami pertumbuhan. Hingga 2 Mei 2025, tercatat sebanyak 30 perusahaan mengantre dalam pipeline pencatatan saham BEI. 

Mayoritas di antaranya merupakan perusahaan dengan aset skala menengah dan besar.

1. Aset Perusahaan

Merujuk pada klasifikasi aset dalam Peraturan OJK Nomor 53/POJK.04/2017, dari 30 perusahaan dalam pipeline, sebanyak 10 perusahaan tergolong sebagai pemilik aset skala besar—yakni dengan nilai aset di atas Rp250 miliar. 

Sementara itu, 17 perusahaan lainnya berada di skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.


“Ada 3 perusahaan sisanya memiliki aset skala kecil di bawah Rp50 miliar,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, dikutip Minggu (4/5/2025).

2. Calon Emiten

Secara sektoral, calon emiten datang dari beragam industri. BEI mencatat ada 4 perusahaan dari sektor keuangan, 5 dari sektor kebutuhan pokok (consumer non-cyclicals), serta 4 lainnya dari bidang kesehatan. 

Sektor energi, industri, dan logistik juga tidak ketinggalan menyumbang masing-masing 3 perusahaan.

 

Sektor properti dan real estat menjadi satu-satunya sektor yang absen dari pipeline pencatatan saat ini. Sementara itu, sektor teknologi diwakili oleh dua calon emiten.

Sebelumnya, sepanjang tahun berjalan hingga awal Mei, sudah terdapat 13 perusahaan yang resmi mencatatkan sahamnya di BEI, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp6,94 triliun. 

    

 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement