Mereka kembali ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan tekad kuat untuk membangun MyTeksi, berfokus pada bagaimana teknologi dapat meningkatkan keselamatan dan kemudahan memesan taksi.
Layanan ini memberi orang cara baru untuk memesan taksi melalui aplikasi, menghilangkan kekhawatiran tentang taksi kosong atau sopir yang tidak jujur.
MyTeksi terus berkembang seiring waktu. Layanan ini membangun kepercayaan antara pengemudi dan penumpang selain menyelesaikan masalah pemesanan taksi.
Dengan keberhasilan awal ini, layanan dapat diperluas ke negara-negara lain di Asia Tenggara. Pada tahun 2016, MyTeksi berganti nama menjadi Grab dan meluncurkan layanan baru seperti GrabCar, GrabBike, dan GrabFood.
Perubahan nama ini mencerminkan tujuan perusahaan untuk menjadi penyedia layanan transportasi dan gaya hidup yang lebih luas daripada hanya taksi.
Visi dan Kemitraan yang Kuat
CEO Group, Anthony Tan dikenal sebagai pemimpin yang berorientasi pada hasil dan visioner.
Pada awalnya, dia dilaporkan bekerja 20 jam sehari karena semangat kerjanya yang luar biasa. Sementara itu, Anthony dilengkapi dengan keahlian manajerial dan operasional yang kuat oleh Tan Hooi Ling, COO. Anthony bertindak sebagai penggerak strategis dan Tan Hooi Ling menjamin kelancaran operasional. Keduanya adalah kombinasi ideal.
Kemitraan ini memainkan peran penting dalam keberhasilan Grab dalam persaingan ketat, termasuk melawan raksasa di pasar Asia Tenggara seperti Uber.
Untuk memperoleh dominasi pasar, Grab menggunakan strategi akuisisi yang bijak; salah satu contohnya adalah pembelian operasi Uber di Asia Tenggara pada 2018. Dengan langkah ini, Grab menjadi pesaing utama di industri ride-hailing dan delivery.
Hingga saat ini, Grab terus berkembang, menambahkan layanan keuangan digital (GrabFin), dan berkembang ke berbagai industri lain, menunjukkan bahwa mereka lebih dari sekadar aplikasi transportasi; itu adalah ekosistem digital yang lengkap.
Banyak wirausahawan muda mendapatkan inspirasi dari kisah Anthony Tan dan Tan Hooi Ling.
Mereka menunjukkan bahwa dengan ide yang kuat, kerja keras, dan kolaborasi yang solid, siapa pun dapat mewujudkan impian, bahkan jika itu berarti memulai dengan taksi.
(Taufik Fajar)