 
                Setelah mengetahui kebutuhan, langkah berikutnya adalah membuat anggaran. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, salah satunya aturan 50/30/20:
- 50% untuk kebutuhan pokok
- 30% untuk kebutuhan tambahan
- 20% untuk tabungan atau investasi
Namun, jika biaya pokok ternyata lebih besar dari 50%, tidak masalah melakukan penyesuaian sesuai kondisi rumah tangga. Yang penting, selalu sisihkan sedikit bagian untuk menabung atau dana darurat, meski jumlahnya kecil.
Sering kali keuangan bocor bukan karena kebutuhan utama, tetapi karena kebiasaan kecil yang berulang. Misalnya, membeli kopi setiap hari, makan di luar terlalu sering, atau belanja impulsif saat ada diskon.
Cobalah mengganti kebiasaan tersebut dengan alternatif lebih hemat, seperti membawa bekal dari rumah atau membatasi jajan mingguan. Penghematan kecil ini, jika dilakukan secara konsisten, akan terasa signifikan dalam sebulan.
Jika setelah diatur pun gaji Rp3 juta terasa belum cukup, pilihan terbaik adalah menambah pemasukan. Saat ini ada banyak peluang pekerjaan sampingan yang fleksibel, seperti menjadi freelancer, berjualan online, atau menjalankan bisnis kecil dari rumah.
Bagi yang punya waktu luang, bisa juga memanfaatkan platform digital untuk menghasilkan pendapatan tambahan sesuai kemampuan, misalnya desain grafis, fotografi, menulis, atau bahkan menjadi driver online. Tambahan penghasilan ini bisa digunakan untuk menabung lebih banyak atau menutup kebutuhan yang belum tercukupi.
Mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji Rp3 jutaan memang membutuhkan disiplin dan konsistensi. Intinya adalah mencatat, memilah prioritas, menyusun anggaran, berhemat, serta mencari peluang untuk menambah penghasilan.
Ingat, bukan soal seberapa besar gaji yang diterima, tetapi bagaimana cara mengelola setiap rupiah agar bisa memberikan manfaat maksimal bagi keluarga.
 
(Dani Jumadil Akhir)