Tangki Lawe-Lawe Terbesar di Asia Tenggara
Selain proyek RDMP, Pertamina juga terus mengembangkan fasilitas lain untukmendukung ketahanan energi nasional. Baru-baru ini, Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyelesaikan pembangunan dua unit tangki raksasa baru untuk menopang pasokan minyak ke proyek RDMP Balikpapan.
Tangki raksasa yang berada di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, merupakan tangki terbesar di regional Asia Tenggara. Di mana satu unit tangki memiliki kapasitas 1 juta barrel.
“Dengan pembangunan dua tangki maka terdapat tambahan kemampuan inventori Kilang Balikpapan sebanyak 2 juta barrel," ujar Milla.
Dilihat ukurannya, tangki minyak Lawe-lawe memiliki dimensi diameter sepanjang 110 meter. Luas alas tangki tersebut lebih dari ukuran lapangan sepak bola dan hampir sama dengan sekitar 47 lapangan padel standar. Tangki ini menggunakan pelat paling tebal 43 mm dengan total panjang pengelasan mencapai 20 km untuk satu tangki.
Terminal Lawe-Lawe, memiliki fungsi strategis bagi pengoperasian Kilang Balikpapan. Di terminal tersebut terdapat tangki-tangki penyimpanan bahan baku minyak mentah sebelum dikirimkan ke Kilang Balikpapan untuk diolah.
Pengoperasian Terminal Lawe-Lawe juga didukung dengan pengoperasian Single Point Mooring (SPM) yakni sebuah sistem dermaga terapung menjadi pintu masuk aliran minyak mentah. Untuk mendukung fasilitas tersebut, Kilang Pertamina Indonesia telah menyelesaikan pemasangan 1 unit SPM baru yang memungkinkan bisa menampung berlabuhnya kapal tanker berbobot hingga 320.000 DWT.
Fasilitas tersebut menjadikan pengiriman minyak mentah lebih fleksibel karena sebelumnya Kilang Balikpapan telah mengoperasikan SPM dengan kapasitas 150.000 DWT.
Selanjutnya, untuk penyaluran minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang di Balikpapan, Pertamina juga menyelesaikan pembangunan pipa berukuran 20 inchi sepanjang sekitar 18,9 km. Dari ruas pipa tersebut sepanjang sekitar 14,4 km berada di darat, dan sisanya berada di Teluk Balikpapan.
Keberadaan tangki baru di Lawe-Lawe yang dibangun mulai 2019 tersebut ditargetkan dapat melakukan pengisian perdana minyak mentah pada awal November 2025. Menurut Milla, proyek tangki raksasa itu juga memberikan multipler effect ke perekonomian setempat karena tercatat angka tingkat kompenen dalam negeri (TKDN)-nya mencapai 40,49 persen.
(Dani Jumadil Akhir)