Purbaya mengatakan pola pertumbuhan pasar modal bersifat siklikal dan berulang. Berdasarkan analisis historis tersebut, dia yakin perilaku pasar tidak akan banyak berubah ke depan.
“Jadi saya pikir behavior sistem enggak berubah, kira-kira segitulah. Jadi saya tebak-tebak manggis bukan bertapa, bukan. Itu hitungan ekonomi yang ada persamaan matematiknya,” ujarnya.
Melalui paparan tersebut, Purbaya juga ingin mendorong masyarakat untuk memahami bahwa ilmu ekonomi memiliki dasar logika dan perhitungan yang bisa dipelajari oleh siapa pun.
“Yang ingin saya ajarkan ke publik bahwa ilmu ekonomi ini adalah ilmu yang menarik. Kalau anda pelajari dengan baik, anda bisa mencapai level yang tadi, yang tinggi sekali, yang seolah-olah mendekati dukun, itu kira-kira,” pungkas Purbaya.
(Dani Jumadil Akhir)