Beban pokok pendapatan terealisasi sebesar Rp27,8 triliun, atau naik sebesar 11% secara YoY. Kenaikan ini seiring dengan peningkatan volume operasional, baik produksi batu bara yang naik 9% YoY maupun angkutan yang juga naik 8% YoY, meskipun dari sisi stripping ratio tercatat lebih rendah di angka 5,98x daripada periode yang sama tahun sebelumnya di angka 6,02x. Selain itu, pencabutan subsidi komponen FAME pada biodiesel serta kewajiban untuk menggunakan B40 juga berdampak pada peningkatan harga BBM/liter (+8% YoY), yang otomatis berdampak pada peningkatan biaya bahan bakar yang digunakan oleh perusahaan, baik untuk kegiatan penambangan maupun angkutan kereta api.
Di samping itu, secara YoY, beban umum dan administrasi naik sebesar Rp52,4 miliar atau 4%, sedangkan untuk beban penjualan turun 1% atau sebesar Rp7,1 miliar.
(Feby Novalius)