Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

IHSG Sesi I Turun 0,78% ke Level 8.503

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 25 November 2025 |12:19 WIB
IHSG Sesi I Turun 0,78% ke Level 8.503
IHSG turun 0,78% ke level 8.503. (Foto: okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun pada sesi I perdagangan hari ini. Meski demikian, indeks saham berada di level 8.500.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (25/11/2025), IHSG turun 0,78% ke level 8.503. Adapun indeks LQ45 turun 0,99% menjadi 845, IDX LQ45 LCL turun 1,13% menjadi 116,501, IDX30 turun 1,21% menjadi 441,65, dan IDX80 turun 0,92% menjadi 132.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan penguatan dan mampu menembus level 8.600. Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebut bahwa secara teknikal, IHSG ditutup menguat di atas level MA5 serta berhasil keluar dari area konsolidasinya dan mencapai level tertinggi baru.

“Indikator MACD dan Stochastic RSI juga mengindikasikan peluang berlanjutnya penguatan,” demikian dikutip dari riset Phintraco Sekuritas, Selasa (25/11/2025).

Adapun pada perdagangan Senin (24/11), IHSG ditutup menguat 1,85 persen di level 8.570 yang merupakan level tertinggi baru. Penguatan IHSG ditopang oleh rebalancing MSCI November 2025 yang berlaku efektif pada 25 November 2025.

Saham BREN dan BRMS yang berhasil masuk dalam MSCI Global Standard Index membukukan penguatan tajam. Rupiah juga menguat terhadap Dolar AS, seiring dengan penguatan mata uang Asia karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed (24/11).

Di samping itu, pemerintah bersama otoritas pasar modal tengah melakukan kajian mendalam untuk menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Demutualisasi Bursa Efek, yang merupakan mandat dari UU P2SK. RPP Demutualisasi akan menjadi dasar perubahan besar struktur kelembagaan BEI, dari yang selama ini bursa dimiliki sepenuhnya oleh anggota bursa, akan menjadi perseroan yang kepemilikannya dapat dimiliki lebih luas, sehingga akan terjadi pemisahan antara status keanggotaan dan kepemilikan saham BEI.

 

Transformasi ini diharapkan akan membuat bursa memperkuat tata kelola dan meningkatkan likuiditas perdagangan. Sementara dari AS, investor akan menantikan kelanjutan dirilisnya data ekonomi yang sempat tertunda akibat adanya government shutdown beberapa waktu lalu.

Adapun, indeks PPI bulan September 2025 diperkirakan sebesar 0,5 persen dari deflasi 0,1 persen di Agustus 2025 (25/11). Sedangkan retail sales bulan September 2025 diperkirakan melambat menjadi 0,3 persen month on month dari 0,6 persen di Agustus 2025.

Sejumlah saham yang direkomendasikan untuk bisa dicermati hari ini yaitu PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement