Kemudian impor bahan baku penolong turun 1,25 persen menjadi USD139,60 miliar, begitu juga untuk impor barang konsumsi yang mengalami penurunan sebesar 2,05 persen sehingga menjadi USD18,02 miliar.
Jika dilihat menurut negara dan kawasan tujuan asal impor, peningkatan nilai impor terjadi dengan China, Jepang dan Amerika Serikat. Selain itu, ASEAN dan Uni Eropa mengalami penurunan.
Berdasarkan data BPS, pada Oktober 2025 total nilai impor mencapai USD21,84 miliar atau turun 1,15 persen dibandingkan Oktober tahun lalu.
Nilai impor migas secara bulanan sebesar USD2,81 miliar atau turun 23,32 persen secara tahunan. Sementara itu, nilai impor nonmigas USD19,03 miliar dan mengalami peningkatan secara tahunan sebesar 3,26 persen.
Menurut Pudji, penurunan nilai impor secara tahunan ini didorong turunnya impor migas dengan andil penurunan sebesar -3,87 persen.
(Taufik Fajar)