Airlangga menekankan peran penting AI dalam membangun ekonomi dan keuangan digital yang lebih tangguh. Ia menyebut pembangunan fondasi AI membutuhkan empat pilar utama, yang disebutnya 4C: Connectivity, Computing capacity, Context, dan Competence.
Ia menjelaskan upaya Indonesia dalam memperkuat pilar-pilar tersebut, seperti memperluas jaringan serat optik (connectivity), memberi insentif kepada pusat data domestik (computing capacity), mengembangkan AI yang relevan secara lokal (context), dan mengatasi kesenjangan talenta digital (competence).
Menurut Airlangga, pertumbuhan pendapatan untuk aplikasi berbasis AI cukup kuat, dan investasi swasta di bidang AI mencapai USD91 juta dari akhir 2024 hingga pertengahan 2025. Sentimen publik juga optimistis, dengan 56 persen pekerja percaya AI akan meningkatkan produktivitas, menempatkan Indonesia sebagai pasar AI potensial terbesar keempat di Asia.
“Selain itu, sektor keuangan dan transportasi digital juga harus berinovasi. Aplikasi AI skala kecil dapat memperluas akses ke perbankan digital, keuangan mikro, transportasi digital, dan perangkat pendukung pembuatan keputusan UKM,” pungkas Airlangga.
(Feby Novalius)