Purbaya mengungkap ancaman Bea Cukai hingga merumahkan 16.000 pegawai merupakan perintah langsung dari atasannya. Hal itu akan dilakukan jika instansi tersebut tidak bisa melakukan perbaikan dalam waktu satu tahun ke depan.
Purbaya mengatakan ancaman itu sebagai cambukan untuk para pegawai agar betul-betul melakukan perbaikan kinerja. Dengan begitu pemerintah tidak perlu mengalihkan tugasnya kepada perusahaan swasta seperti Societe Generale de Surveilance (SGS) asal Swiss saat kebijakan pada masa orde baru.
"Kita kasih waktu setahun untuk betulin, kalau enggak, 16.000 pegawai (Bea Cukai) kita rumahkan. Bukan (perintah) dari saya tuh, dari bos di atas. Jadi saya pakai itu untuk pecut Bea Cukai supaya bekerja lebih baik untuk perbaiki kinerjanya, supaya kita tidak perlu lagi menyerahkan ke asing, masa negara kita nggak mampu," kata Purbaya dalam Dialog Interaktif Pemerintah Pusat dan Daerah di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (11/12/2025).
4. Reaksi Dirjen Bea Cukai
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama memastikan bahwa pihaknya akan melakukan perbaikan secara menyeluruh, mulai dari sisi budaya, peningkatan kinerja, hingga peningkatan pengawasan di pelabuhan dan bandara.
"Apa yang menjadi sejarah kelam tahun 1985-1995 itu, kita tidak ingin itu terjadi ataupun diulangi oleh Bea Cukai sehingga tentunya Bea Cukai harus berbenah diri untuk menghilangkan image negatif," ujar Djaka di Kantor Bea Cukai Kanwil Jakarta, Rabu (3/12).