DEPOK – Gagasan mengenai pentingnya hilirisasi sebagai jalan strategis membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah kembali mengemuka dalam kegiatan bedah buku Indonesia Naik Kelas.
Acara ini digelar di Balairung Universitas Indonesia, Depok, pada Jumat (12/12), dan dihadiri oleh kalangan akademisi, praktisi industri, hingga pemangku kebijakan. Buku Indonesia Naik Kelas karya Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan ini menegaskan bahwa hilirisasi tidak lagi dapat dipandang sebatas proyek industrialisasi semata.
Dalam paparannya, Dany menyampaikan bahwa hilirisasi harus ditempatkan sebagai strategi ekonomi nasional yang terintegrasi untuk memonetisasi kekayaan sumber daya alam, memanfaatkan bonus demografi, serta memperkuat posisi geopolitik Indonesia yang semakin strategis di tengah dinamika global.
Menurut Dany, selama bertahun-tahun Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam, namun belum mampu mengelolanya secara optimal untuk menciptakan nilai tambah yang besar bagi perekonomian nasional. Ketergantungan pada ekspor bahan mentah dinilai menjadi salah satu faktor yang membuat Indonesia sulit naik kelas dan bersaing dengan negara-negara maju.
Melalui bukunya, Dany memperkenalkan kerangka DAI (Distinctive, Adaptive, Inclusive) sebagai fondasi pengembangan industri nasional. Konsep distinctive menekankan pentingnya keunggulan khas Indonesia berbasis sumber daya dan karakter lokal.