Proses penyusunan KBLI 2025 melibatkan banyak pemangku kepentingan. BPS menerima lebih dari seribu usulan dari puluhan kementerian dan lembaga, yang mencerminkan tingginya keterlibatan lintas sektor dalam memastikan klasifikasi ini sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan sesuai sektornya masing-masing.
Ke depan, KBLI 2025 akan menjadi acuan utama dalam berbagai kegiatan statistik, termasuk yang paling pertama adalah penerapan operasional pada Sensus Ekonomi 2026, kemudian pemutakhiran Statistical Business Register (SBR), serta penyusunan statistik resmi lainnya di BPS.
Di luar manfaat untuk statistik resmi negara, KBLI juga menjadi rujukan utama dalam sistem perizinan berusaha melalui Online Single Submission (OSS). Dengan klasifikasi yang lebih ringkas dan tepat, pelaku usaha diharapkan lebih mudah menentukan kode usaha yang sesuai, sehingga proses perizinan dapat berlangsung lebih efisien.
Selain itu, KBLI juga digunakan dalam berbagai sistem lain, seperti pelaporan sektor keuangan, taksonomi keuangan berkelanjutan, dan Sistem Informasi Industri Nasional (SiInas). Keseragaman klasifikasi ini membantu menyelaraskan data antarinstansi sekaligus meningkatkan kualitas data statistik nasional.