Sementara itu, dalam akun Instagram BI tersebut juga menampilkan video penjelasan dari Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta yang mengatakan, sistem pembayaran di Indonesia ada dua pilihan, transaksi keuangan tunai dan non tunai.
"Bisa tunai, bisa non tunai. Jadi masyarakat punya pilihan gitu ya," katanya.
Masyarakat memiliki pilihan tergantung kenyamanan masing-masing, hal ini juga berlaku bagi pedagang yang memiliki pilihan sesuai dengan kenyamanannya. "Tetapi yang diterima tetap Rupiah," tegasnya.
Dirinya punya menjelaskan soal sistem pembayaran QRIS. “QRIS hanya kanal, tetapi sumber dananya tetap memakai tabungan, uang elektronik, kartu kredit tapi yang dipakai tetap rupiah,” kata Filianingsih dalam unggahan Instagram @bank_indonesia.
Dia menegaskan, Rupiah wajib digunakan dalam setiap transaksi yang memiliki tujuan pembayaran. "Nah, jadi yang diatur itu adalah penggunaan Rupiah dalam transaksi di Indonesia. Jadi enggak boleh pakai mata uang lain. Jadi yang harus dipakai itu adalah mata uang Rupiah," katanya.
"Jadi, ingat ya sobat, mau tunai ataupun non tunai tetap Rupiah mata uangnya," tulis caption video tersebut.
Manajemen Roti’O meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Mereka beralasan penggunaan aplikasi dan transaksi nontunai di gerai bertujuan untuk memberi kemudahan serta berbagai promo dan potongan harga bagi pelanggan setia.
“Saat ini kami sudah melakukan evaluasi internal agar ke depannya tim kami dapat memberikan pelayanan yang lebih baik,” tulis manajemen melalui akun Instagram @rotio.indonesia
(Dani Jumadil Akhir)