JAKARTA - Daftar 5 keluarga terkaya di Asia 2025. Keluarga terkaya di Asia ini memiliki gurita bisnis yang menguasai hampir semua lini bisnis di negara masing-masing, sehingga mampu menghasilkan harta kekayaan yang fantastis.
Dari daftar 5 keluarga terkaya di Asia 2025 versi Bloomberg, terdapat keluarga Hartono yang berasal dari Indonesia. Keluarga Hartono memiliki sumber kekayaan dari bisnis tembakau, perbankan, properti, alat elektronik hingga e-commerce.
Tidak heran, keluarga Hartono masuk daftar 5 keluarga terkaya di Asia 2025 dan menjadi orang terkaya di Indonesia 2025.
Lalu siapa saja 5 keluarga terkaya di Asia 2025? Berikut ini daftar 5 keluarga terkaya di Asia 2025 seperti dilansir Bloomberg, Jakarta, Sabtu (27/12/2025):
Perusahaan: Reliance Industries
Total kekayaan: USD90,5 miliar
Asal: India
Generasi: 3
Sektor bisnis: Energi, petrokimia, ritel, digital, layanan keuangan hingga energi terbarukan
Keluarga Ambani menjadi keluarga terkaya di Asia dengan total kekayaan USD90,5 miliar atau setara Rp1.517,4 triliun (kurs Rp16.767 per USD) yang berasal dari kerajaan bisnis Reliance Industries.
Dhirubhai Ambani yang merupakan ayah dari Mukesh dan Anil membangun cikal bakal Reliance Industries pada akhir tahun 1950-an yang bergerak di sektor industri tekstil dan perdagangan komoditas.
Setelah Dhirubhai meninggal pada tahun 2002 tanpa meninggalkan wasiat, bisnis keluarga sempat dihadapkan pada konflik internal keluarga. Namun, istri Dhirubhai Ambani mengambil peran penting dalam menengahi dan membagi bisnis antara dua putranya, yaitu Mukesh dan Anil Ambani.
Kini, Mukesh Ambani memimpin perusahaan keluarga yang tidak hanya menguasai kilang minyak terbesar di dunia, tetapi juga menjadi pemain utama dalam transformasi digital India lewat Reliance Jio, serta agresif masuk ke sektor energi hijau dan ritel modern.
Mukesh Ambani menempatkan ketiga anaknya di posisi strategis perusahaan sebagai regenerasi bisnis. Sebagai salah satu orang terkaya di India, Mukesh tinggal di Antilia, rumah 27 lantai di Mumbai yang sering disebut sebagai rumah pribadi termahal di dunia.
Namun, lebih dari sekedar rumah mewah, banyak orang yang beranggapan, bahwa rumah tersebut menjadi gambaran kekuatan dan skala bisnis keluarga Ambani.
Perusahaan: Charoen Pokphand Group (CP Group)
Total kekayaan: USD42,6 miliar
Asal: Thailand
Generasi: 4
Sektor bisnis: Agribisnis, ritel, telekomunikasi, logistik hingga teknologi
Keluarga Chearavanont menduduki peringkat 2 sebagai keluarga terkaya di Asia 2025 dengan harta kekayaan USD42,6 miliar atau setara Rp714,2 triliun.
Perjalanan bisnis keluarga mereka bermula pada tahun 1921 ketika Chia Ek Chor, yang berasal dari provinsi Shantou di China pindah ke Thailand bersama saudaranya untuk menghindari bencana alam dan kemiskinan.
Mereka memulai dari nol dengan menjual benih sayuran. Namun, dari usaha kecil menjadi cikal bakal Charoen Pokphand Group,
Perusahaan ini kemudian berubah menjadi salah perusahaan multinasional yang kini mendominasi sektor pangan, memiliki jaringan ritel terbesar di Asia Tenggara, serta operator seluler di Thailand, yaitu True Corporation.
Kemudian sang anak, Dhanin Chearavanont memimpin Charoen Pokphand Group, perusahaan besar di sektor pangan, ritel dan telekomunikasi.
Perusahaan: Djarum Group
Total kekayaan: USD42,2 miliar
Asal: Indonesia
Generasi: 3
Sektor bisnis: Rokok, perbankan, properti, teknologi
Keluarga Hartono menjadi keluarga terkaya peringkat 3 di Asia 2025 dengan kekayaan USD42,2 miliar atau setara Rp707,5 triliun.
Sumber kekayaan keluarga Hartono dimulai dari bisnis rokok ketika Oei Wie Gwan mengakuisisi perusahaan kecil di Kudus pada 1950, yang kemudian diubah menjadi Djarum. Bisnis ini terus berkembang dan menjadi salah satu produsen rokok terbesar dai Indonesia.
Namun, pasca sang ayah Oei meninggal dunia pada 1963, kedua putranya, Michael dan Budi Hartono, tidak hanya melanjutkan bisnis rokok, tetapi juga melakukan diversifikasi besar-besaran, salah satunya dengan membeli saham di Bank Central Asia (BCA) yang saat ini menjadi bank swasta terbesar di Indonesia.
Bahkan, kini sebagian besar kekayaan mereka disumbang dari kepemilikan saham di BCA
Perusahaan: Shapoorji Pallonji Group
Total kekayaan: USD37,5 miliar
Asal: India
Generasi: 5
Sektor bisnis: Konstruksi, infrastruktur, real estate, investasi strategis
Keluarga Mistry menjadi keluarga terkaya di Asia 2025 di peringkat 4 dengan harta kekayaan USD37,5 miliar atau setara Rp628,7 triliun.
Bisnis keluarga ini didirikan di India pada tahun 1865, ketika sang kakek Pallonji Mistry memulai usaha konstruksi bersama seorang warga Inggris. Shapoorji Pallonji Group kini mencakup berbagai bidang bisnis, termasuk teknik dan konstruksi.
Namun, sebagian besar kekayaan keluarga ini adalah kepemilikan saham besar di Tata Sons, induk dari Tata Group, yang diketahui mencapai USD400 miliar, yang mencakup otomotif, energi, teknologi, dan produk konsumen.
Meski bersifat tidak likuid, saham ini merupakan sumber utama kekayaan keluarga. Saat ini, pengaruh Mistry dalam Tata Group telah berkurang, terutama setelah konflik antara Cyrus Mistry dan Ratan Tata beberapa tahun lalu.
Perusahaan: Sun Hung Kai Properties
Total kekayaan: USD35,6 miliar
Asal: Hong Kong
Generasi: 3
Sektor bisnis: Properti, perhotelan, keuangan
Keluarga Kwok menjadi keluarga terkaya di Asia peringkat 5 dengan kekayaan USD35,6 miliar atau setara Rp596,9 triliun.
Awalnya Kwok Tak-seng mendirikan dan membawa Sun Hung Kai Properties ke publik pada tahun 1972. Kemudian, Perusahaan ini dengan cepat menjadi raksasa pengembang properti di salah satu pasar real estat termahal di dunia.
Setelah wafatnya Tak-seng pada 1990, kepemimpinan beralih ke ketiga putranya, yaitu Walter, Thomas, dan Raymond. Namun, terjadi konflik internal pada tahun 2008, yang menyebabkan Walter dikeluarkan dari posisi ketua dan kendali akhirnya dipegang oleh Raymond.
Hingga kini, Sun Hung Kai Properties terus membangun proyek besar dan menguasai berbagai aset premium di Hong Kong, China dan luar negeri.
(Dani Jumadil Akhir)