JAKARTA – Kepala Tim Reformasi Tata kelola Migas (RTKM) disarankan agar memahami dahulu persoalan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sebelum mengeluarkan pernyataan kontroversial. Hal ini agar publik tidak menilai dirinya tidak konsisten.
"Faisal Basri seharusnya mendalami dulu persoalan Petral. Jangan membuat pernyataan kontroversial dulu, jangan emosional, sehingga tidak terulang lagi seperti sekarang, kalau pernyataan berubah-ubah bisa menimbulkan persepsi publik bahwa seseorang itu terkesan tidak konsisten," kata Peneliti Senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo pada keterangan tertulis, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Saran tersebut dikatakan oleh Karyono terkait pernyataan Faisal Basri yang mengakui bahwa keberadaan Petral lebih berguna di Singapura sebagai perusahaan trading dari tanah air, padahal sebelumnya, Faisal secara lantang menginginkan bahwa Petral harus dibubarkan lantaran menurutnya telah menjadi sarang mafia migas.
"Mungkin pak Faisal belum mengetahui betul Petral secara utuh, peran dan fungsinya seluk beluk Petral," ujar Karyono.