"Kalau menurut saya, positif ya jadi besar (BUMN). Iya saya mendukung," kata Jonan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Menurut Jonan, dengan pembentukan holding BUMN pelabuhan akan menguatkan posisi Pelindo dalam hal mencari pinjaman.
"Saya kira enggak ada yang jadi induk ya, karena itu kan korporasi saja, tergantung kebutuhan bisnis aja. Dipisah itu bukan ada masalah, ya kurang besar saja, misalnya dia kalau mau nyari uang, nyari pinjaman itu kurang banyak. Itu saja," paparnya.
Selain itu, dia menyarankan agar pembentukan holding ini dibuat perusahaan baru dan tidak menunjuk salah satu dari empat perusahaan Pelindo menjadi induk dari holding BUMN pelabuhan tersebut. "Enggak, bikin saja satu company lain yang baru. Bikin satu PT, misalnya PT Pelabuhan Indonesia. Kalau digabung kelamaan," paparnya.
Menurut Jonan, pada dasarnya adanya holding BUMN pelabuhan adalah aksi korporasi. Sehingga, hal tersebut tidak akan menjadi masalah.
"Kalau dari segi pengelolaan pelabuhan ya mengikuti aturan dari pengelolaan pelabuhan, tidak akan berubah walaupun itu jadi holding satu PT, misalnya PT Pelabuhan Indonesia, terus punya anak Pelindo I, II, II, IV sama saja. Enggak ada masalah," tukasnya.
(mrt)