Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi Indonesia Diambang Resesi

Ekonomi Indonesia Diambang Resesi
Ekonomi Indonesia menuju ambang resesi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

“Menurut saya, resesi sudah di depan mata jika penerimaan pajak short fall dan belanja short age. Indikatornya, 1 dolar sama dengan Rp14.250,” kata Noorsy.

Posisi rawan perekonomian Indonesia disebabkan jalur keuangan dan jalur perdagangan bisa bersama-sama atau masing-masing sebagai penyebab krisis. “Krisis yang terjadi tahun 1997 dan 1998 disebabkan faktor keuangan yang bercampur dengan faktor politik. Sejak 2011, penurunan pertumbuhan perekonomian Indonesia disebabkan jalur perdagangan. Sedangkan keadaan yang terjadi saat ini (tahun 2015) bisa dipicu keduanya (keuangan dan perdagangan),” ucapnya.

Dia mengatakan, jika keadaan ekonomi saat ini disebabkan faktor keuangan dan perdagangan, justru lebih berbahaya. Sebab, hal itu akan membuat pukulan ganda yang mengakibatkan defisit perdagangan, defisit modal, defisit neraca pembayaran Indonesia dan defisit anggaran.

Noorsy mengajukan jalan keluar atau solusi mengatasi keadaan perekonomian terkini. Dia meminta agar pemerintah segera merealokasikan anggaran ke sektor-sektor pembiayaan rakyat, pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), biaya petani, petambak pedagang kecil. Pemerintah harus menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.

“Pemerintah jangan mencabut subsidi listrik 450 VA, hentikan kebijakan menaikkan harga energi. Kemudian perintahkan anggaran pemeerintah daerah agar digunakan untuk sektor riil. Dengan cara itu, diharapkan dampak resesi bisa dikurangi,” katanya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement