Noorsy memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II hanya sebesar 4,2 persen dan bahkan akan terus melorot.
Peringatan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terus disuarakan sejumlah pengamat ekonomi. Sebab, sejak susunan kabinet kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla diumumkan pada 26 Oktober 2014 lalu, kondisi ekonomi terus memburuk bahkan yang terparah sejak 2009. Berdasarkan analisis data, saat ini jalan ekonomi Indonesia tertahan "lampu kuning" yang harus segera diantisipasi agar jangan terus jatuh dan menemui "lampu merah".
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen. Angka ini turun 0,5 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,21 persen. “Jika dibandingkan dengan kuartal IV 2014, angka pertumbuhan ekonomi turun 0,18 persen,” kata Kepala BPS Suryamin awal Mei lalu.
Bank Dunia dan IMF juga telah merevisi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Jika pertumbuhan ekonomi dunia turun, jelas hal itu akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
(M Budi Santosa)